Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Blogroll

  • Catatan Proses Kreatif SICK-LUS

    Memilih berkiprah di ranah teater harus benar-benar timbul dari hati yang jujur, ikhlas untuk terus berproses. Untuk terus dan terus menghidupkan bumi kita. Panggung kita. Pada garapan Sick-Lus ini, 85% dari para pemain merupakan benih-benih baru, mereka adalah anggota Teater Awal ke-27 yang bulan November 2014 kemarin dilantik menjadi anggota Teater Awal.
    Mereka seperti keajaiban yang hadir pada kegersangan tanah kami, rumah kami, mereka datang dengan memberi semangat dan berjuta-juta harapan.

  • Mau Dikemanakan Proses Kami?

    "Hasil tidak akan jauh berbeda dari proses, dan proses pun tidak akan mendustakan hasil". Itulah kalimat yang sering ditanamkan kepada insan-insan seni teater, begitu juga Teater Awal Bandung, salah satu unit kegiatan mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung. Tidak ada proses yang di lakukan dengan main-main, meski berteater sejatinya ialah bermain, tapi dalam tahapan yang lebih serius. Karena proses itu sendiri yang bisa menunjukan eksistensi kami, Teater Awal Bandung dengan karya-karya kami.

  • Teater Awal Bandung- Semangat Berkarya Tak Lekang oleh Fasilitas

    UIN Sunan Gunung Djati Bandung atau biasa di kenal sebagai UIN Bandung, saat ini sedang mengalami perbaikan pembangunan. Proses yang memakan waktu tersebut mengakibatkan banyaknya bangunan yang diruntuhkan dengan alasan akan dibangun yang lebih baru dan lebih megah. Tapi, semua hal didunia ini tak luput dari proses dan dalam proses menuju kesana tentu juga tidak luput dari pengorbanan. Salah satu bentuk pengorbanan adalah kurangnya bangunan yang seharusnya menjadi tempat beberapa kegiatan mehasiswa. Sehingga itu bisa menghambat kinerja mahasiswa.

Selasa, 19 April 2016

Oleh:
Ryan Nurul Fajar
Ryan Nurul Fajar, Ketum Teater Awal Bandung periode 2015-2016
"Hasil tidak akan jauh berbeda dari proses, dan proses pun tidak akan mendustakan hasil". Itulah kalimat yang sering ditanamkan kepada insan-insan seni teater, begitu juga Teater Awal Bandung, salah satu unit kegiatan mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung. Tidak ada proses yang di lakukan dengan main-main, meski berteater sejatinya ialah bermain, tapi dalam tahapan yang lebih serius. Karena proses itu sendiri yang bisa menunjukan eksistensi kami, Teater Awal Bandung dengan karya-karya kami.

Di sisi lain Teater Awal Bandung yang sedang melakukan dua proses garapan sekaligus, yaitu pementasan studi panggung angkatan XXVIII naskah “Madegel” karya Saini K. M dan, pementasan untuk Festival Drama Bahasa Sunda ke-17 naskah “Manusa Jero Botol” karya Yusef Muldiyana tersebut, terhambat oleh sarana tempat latihan yang kurang memadai.

Saat ini tempat latihan yang tersedia di kampus hanya dua saja, yaitu di aula student center lantai 4 dan meeting room student center lantai 1. Tentunya aula student center lantai 4 tidak digunakan oleh Teater Awal Bandung saja, kami harus berbagi tempat dengan UKM lainnya yang juga menggunakan aula tersebut untuk berlatih. Sedangkan meeting room hanya bisa digunakan jika tak ada mahasiswa yang mengadakan acara. 

Tak jarang kami mengalah untuk berlatih di gazebo (belakang fakultas dakwah, tarbiyah dan syariah) yang berada di luar ruangan. Militansi berkarya kami bercampur dengan udara malam yang dingin tajam dan rintik hujan.

Dengan menggarap dua naskah dalam satu waktu ini, kami membutuhkan dua tempat untuk latihan agar bisa menciptakan suasana latihan yang terfokus dan efisien. Kami pun harus pintar-pintar memutar otak untuk menyelesaikan permasalahan tempat latihan ini, agar kedua proses garapan tersebut tidak terganggu oleh kendala sarana tempat kedepannya.

Setelah melakukan audiensi lanjutan dengan rektor UIN bandung, akhirnya kami diberi izin untuk menggunakan salah satu gedung yang belum difungsikan sebagai tempat berproses kami hingga 30 April nanti.  Itu pun dengan lahan yang seadanya dan berdesak-desakkan antara aktor, pemusik, setting dan sutradara yang memantau adegan.

Walaupun fasilitas yang tersedia tidak memadai untuk kebutuhan proses kami, tetapi menghargai proses berteater yang suci lebih penting daripada mengeluhkan permasalahan fasilitas yang tak kunjung usai. Kami hanya berharap kejujuran dari perhatian dan dukungan kalian (pejabat kampus) kepada kami yang telah menagih hak kami sebagai mahasiswa dengan cara yang manusiawi. Karena karya-karya kami tidak bergantung pada fasilitas 'wah' dan mewah.

Kedua naskah yang kami garap tersebut telah berhasil dipentaskan dan sekali lagi menunjukkan bahwa Teater Awal Bandung masih ada, tetap ada dan tak akan mati hanya karena sistem yang sampai hari ini belum bisa kami pahami!


SALAM JIWA!!!




23.41   Posted by Unknown with 1 comment
Read More

Senin, 18 April 2016



















07.35   Posted by Unknown in with No comments
Read More

Sabtu, 16 April 2016



Dalam naskah kecilku
ku torehkan sehelai angan
ku gariskan sebagai titik tujuan
meski terslimuti dengan keterbatasan
kaki akan tetap ku langkahkan
tangan akan tetap ku gerakan
dan hati akan tetap ku pusatkan
meski cacian,makian dan hinaan berdatangan
akan ku tunjukan
akan ku buktikan
dan akan ku perlihatkan
aku bahagia meski hanya sehelai angan bagimu
Kelingking jari tak pernah lelah untuk menunggu
Sebagai saksi pembuktian ucapanku
Meskipun ku hanya sehelai angan
Akan ku berikan semua darah kasih sayangku untukmu


 Gubahan: Ilyas Mate
07.44   Posted by Unknown with No comments
Read More

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search