Unit Kegiatan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Blogroll

Selasa, 19 April 2016

Oleh:
Ryan Nurul Fajar
Ryan Nurul Fajar, Ketum Teater Awal Bandung periode 2015-2016
"Hasil tidak akan jauh berbeda dari proses, dan proses pun tidak akan mendustakan hasil". Itulah kalimat yang sering ditanamkan kepada insan-insan seni teater, begitu juga Teater Awal Bandung, salah satu unit kegiatan mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung. Tidak ada proses yang di lakukan dengan main-main, meski berteater sejatinya ialah bermain, tapi dalam tahapan yang lebih serius. Karena proses itu sendiri yang bisa menunjukan eksistensi kami, Teater Awal Bandung dengan karya-karya kami.

Di sisi lain Teater Awal Bandung yang sedang melakukan dua proses garapan sekaligus, yaitu pementasan studi panggung angkatan XXVIII naskah “Madegel” karya Saini K. M dan, pementasan untuk Festival Drama Bahasa Sunda ke-17 naskah “Manusa Jero Botol” karya Yusef Muldiyana tersebut, terhambat oleh sarana tempat latihan yang kurang memadai.

Saat ini tempat latihan yang tersedia di kampus hanya dua saja, yaitu di aula student center lantai 4 dan meeting room student center lantai 1. Tentunya aula student center lantai 4 tidak digunakan oleh Teater Awal Bandung saja, kami harus berbagi tempat dengan UKM lainnya yang juga menggunakan aula tersebut untuk berlatih. Sedangkan meeting room hanya bisa digunakan jika tak ada mahasiswa yang mengadakan acara. 

Tak jarang kami mengalah untuk berlatih di gazebo (belakang fakultas dakwah, tarbiyah dan syariah) yang berada di luar ruangan. Militansi berkarya kami bercampur dengan udara malam yang dingin tajam dan rintik hujan.

Dengan menggarap dua naskah dalam satu waktu ini, kami membutuhkan dua tempat untuk latihan agar bisa menciptakan suasana latihan yang terfokus dan efisien. Kami pun harus pintar-pintar memutar otak untuk menyelesaikan permasalahan tempat latihan ini, agar kedua proses garapan tersebut tidak terganggu oleh kendala sarana tempat kedepannya.

Setelah melakukan audiensi lanjutan dengan rektor UIN bandung, akhirnya kami diberi izin untuk menggunakan salah satu gedung yang belum difungsikan sebagai tempat berproses kami hingga 30 April nanti.  Itu pun dengan lahan yang seadanya dan berdesak-desakkan antara aktor, pemusik, setting dan sutradara yang memantau adegan.

Walaupun fasilitas yang tersedia tidak memadai untuk kebutuhan proses kami, tetapi menghargai proses berteater yang suci lebih penting daripada mengeluhkan permasalahan fasilitas yang tak kunjung usai. Kami hanya berharap kejujuran dari perhatian dan dukungan kalian (pejabat kampus) kepada kami yang telah menagih hak kami sebagai mahasiswa dengan cara yang manusiawi. Karena karya-karya kami tidak bergantung pada fasilitas 'wah' dan mewah.

Kedua naskah yang kami garap tersebut telah berhasil dipentaskan dan sekali lagi menunjukkan bahwa Teater Awal Bandung masih ada, tetap ada dan tak akan mati hanya karena sistem yang sampai hari ini belum bisa kami pahami!


SALAM JIWA!!!




23.41   Posted by Unknown with 1 comment

1 komentar:

  1. SUKA SAMA SEMNAGAT KALIAN! Buat cowok-cowok, kalian pacar aku semua, buat cewe-cewe, kalian istri aku semua. Teater Awal di kampus aing jeung getihna!!!

    BalasHapus

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search